Minggu, 13 September 2009

Stupa 2 Rumah Tinggal dan Tempat usaha

Ini desain pertama yang saya hasilkan, gambar ini akan diasistensi dosen pembimbing saya untuk pertama kali namun saya memberanikan diri untuk melengkapi semua lembar gambar saya dari denah, tampak, potongan, dan dengan warna-warna di tiap gambar.
Dan alhasil semuanya tak luput dari coret-coretan, dari organisasi ruang yang kurang, bangunan yang terlampau tinggi untuk standar bangunan 1 lantai, potongan atap yang salah,dll.
Namun dosen pembimbing saya cukup senang dengan "keniatan" saya, saya hanya bisa berkata "saya kasih yang terbaik saja buat bapak, masalah mau dicoret pakai apa saja, minggu depan saya pasti mengulang dengan kertas baru.."
Kertas baru semangat baru...

Minggu, 16 Agustus 2009

Tugas Akhir Stupa 1 dengan cara membuat maket bg.2

Tugas akhir Stupa 1 saya adalah mendesain rumah atau lebih tepatnya merenovasi rumah sesuai keinginan klien, namun saya tidak dapat tampilkan hasil desain saya berupa denah maupun tampak karena tugas saya sampai sekarang masih disimpan di dosen saya. foto-foto rumah sebelum renovasi pun saya tidak dapat melampirkannya di sini karena, saya lupa memback up semua foto di memory card kamera saya. namun di sini saya hanya bisa menampilkan hasil maket saya berikut


desain rumah simple dengan dominasi warna putih,abu-abu dan hitam.


pembuatan agak rumit karena ada bagian dari maket yang terlalu kecil untuk ditempel.
Bahan maket menggunakan birmeed (kalau tidak salah penyebutannya) dengan ditempeli semacam kertas stiker/label glossy warna putih kemudian di piloks sesuai keinginan kita.
untuk birmeed dan kertas atap saya biasa membeli di toko dalam Untar di bagian gedung arsitekturnya namun saya sempat berjalan-jalan di paper clip dan bahan tersebut tersedia di sana. untuk kertas stiker glossy, saya membeli di toko kupu-kupu dekat binus syahdan.

Sep-

Senin, 03 Agustus 2009

Membuat Maket (Pohon dan Rumput)

Selain kita mempresentasikan hasil rancanangan kita melalui gambar alangkah lebih baiknya dilengkapi dengan sebuah bentuk 3d apakah itu berupa bentuk 3D komputer atau pun sebuah maket. ada beberapa asesoris maket yang sangat penting contohnya model orang, pohon, mobil, tiang listrik,dll. selain berfungsi sebagai pelengkap/ mempercantik tampilan maket kita, asesoris tersebut dapat menjadi tolak ukur perbandingan ukuran antara hasil maket dah kenyataan sebenarnya. Di post saya ini, saya akan membagi pengalaman saya bagaimana cara membuat pohon-pohonan dan rumput-rumputan dengan cara yang mudah dan cepat.

Saya mempelajari dasar2nya dari mata kuliah tekomars, kemudian saya sering mengembangkannya hingga mendapatkan cara yang mudah dan cepat. ini hasil maket pertama saya.Bagian rumputnya terlihat seperti terkelupas, itu dikarenakan dibuat secara terburu-buru.

Cara mudah membuat rumput:
  • Siapkan bahan2 seperti serbuk gergaji (bahan utama), lem fox, pilox warna rumput. siapkan pula alat-alatnya seperti kertas hvs/kertas gambar dan gelas tanpa kuping.
  • Siapkan kertas dengan ukuran yang diinginkan untuk dijadikan rumput
  • beri lem fox secara merata di atas kertas tersebut
  • Taburkan serbuk gergaji yang sudah diayak ambil yang halus, taburkan agak banyak tidak apa-apa
  • Biarkan sebentar skitar 3 menit, lalu gilas-gilas dengan gelas, lalu biarkan sejenak sekitar 10-15 mnt agar lem menempel dengan baik,bila belum kering akan seperti maket saya yang diatas
  • Lalu semprotkan pilox dengan jarak agak jauh. lalu keringkan.

Gambar diatas adalah semak-semak hasil percobaan saya.
Bila saya menggunakan serbuk gergaji yang halus sebagai rumput, sedangkan untuk serbuk gergaji yang kasar sayapergunakan untuk semak-semak ini. caranya pun mudah, tinggal ambil segumpal kecil lem fox dan bungkus dengan mempergunakan serbuk gergaji yang kasarnya. Diamkan sebentar, semprot dengan pilox hijau, lalu beri cat warna merah dimisalkan sebagai bunga-bunga.


Pohon semacam ini cukup mudah untuk dibuat, siapkan kabel serabut (panjang sesuai skala tinggi pohon), pilin kabel hingga setengah panjang kabel, sisa kabel yg tidak di pilin dikembangkan seperti ranting2 pohon, kemudian ambil sabut-sabut hijau dr spon cuci piring, cabut terus sembari di letakan di ranting kabel hingga penuh menyerupai pohon. Dan sebagai catetan tidak perlu menggunakan lem pada cara membuat pohon seperti ini.



Untuk pohon seperti ini waktu pengerjaan agak sedikit lebih lama. Bila sebelumnya saya menggunakan spon cuci piring pada bagian hijau nya, kali ini menggunakan bagian kuning nya, parut spon kuning menggunakan parutan kelapa dan letakan pada suatu wadah semacam piring.
Potong kabel sesuai panjang skala pohon yang diinginkan (sama seperti cara diatas), lumuri lem adhesive ex.uhu dll di bagian-bagian ranting pohon, guling-gulingkan kabel yang sudah dilumuri lem dengan hasil parutan spons kuning, lalu diamkan.
Setelah beberapa menit,,semprot dengan pilox clear(warna bening) agar semua bagian spon bisa menempel, sekitar 3 mnt semprot dengan pilox hijau secara merata.
Demikian beberapa tips cara saya membuat pohon dalam keadaan terdesak.

Sep-

Minggu, 02 Agustus 2009

Tempat Usaha Distro

Ketika stupa 1, saya mendapat tugas untuk membuat sebuah desain distro dengan lokasi tapak berada di depan kampus saya.Ini adalah gambar lokasi tapaknya dan sudah dibatasi GSBnya dengan garis putus-putus, sebelah selatan dan timur tapak termasuk daerah yg cukup ramai, apakah itu dari kendaraan, dan mahasiswa/i lalu lalang. bangunan didesain semenarik mungkin untuk menarik target market utama yaitu mahasiswa/i. Berikut adalah denahnya dan dengan beberapa coretan dari dosen saya.Ini hasil perspektif yang dapat saya hasilkan pada saat itu. ada beberapa kelalaian saat saya menggambar ini, undakan tangga teras depan terlalu tinggi.
Desain ini mendapat cercaan keras tentang material apa yg kelak akan dipakai.Kaca lebar untuk menarik perhatian target market, pada saat itu saya belum menyadari penting analisa, jadi saya belum memperhatikan orientasi tapak, sirkulasinya, dll. Semua ini masih dalam tahap pembelajaran sampai sekarang.

Sep-

Pos Jaga

Semakin hari semakin berat,setiap hari pulang kuliah tugas pasti sudah menumpuk. karena jarak rumah saya cukup jauh dari kampus, sekitar 1,5 jam dari rumah ke kampus bila mengendarai motor. kenapa tidak kost??? ntah mengapa saya lebih senang mengerjakan tugas-tugas saya di rumah, lebih tenang, lebih konsentrasi,dan lebiih menyenangkan. Tugas Stupa sudah membahas mengenai bangunan ukuran kecil, salah satunya adalah pos satpam, kami diminta untuk survei ke berbagai pos satpam dan menganalisa gaya-gaya dari pos satpam tersebut dan memilih 2 buah yang menjadi terbaik untuk dijadikan sketsa untuk dibawa ke kampus, inilah beberapa contoh pos nya.
Ini sketsa pos satpam di daerah gading serpong, gaya bangunan Pos satpam = gaya bangunan di perumahan tersebut, namun hanya sebagian yang seperti itu. begini lah hasil guratan tangan saya, memang tak terlalu bagus, namun di perkuliahan ini sudah ada sedikit perkembangan di banding masih duduk di bangku SMA.

Kemudian di kampus, kami diminta untuk membuat sebuah desain pos karcis di binus, dosen memanggil seorang penjaga karcis untuk diwawancarai tentang keluhannya. yang saya tangkap, sebuah pos harus bisa melihat ke berbagai sisi dari parkir untuk sigap pada mobil yang datang, sirkulasi sangat penting karena pos hanya berukuran 135x135 saja, di dalam pos terdapat 1 unit komputer dan tidak wajar bila diletakan bukaan sebesar-besarnya (dinding setengah) jadi mungkin akan diletakan kaca dengan sun shading yang memadai. Ini gambar rancangan saya sepintas.Rancangan mengambil tema gaya bangunan mediterania, rancangan saya masih standar di banding mahasiswa lainnya, tapi menurut saya desain ini cocok untuk pos di kampus syahdan,karena kampus syahdan masih di dominasi dengan atap-atap jurai jadi dengan adanya pos ini di depan kampus akan menjadikan keselarasan pada keseluruhannya. saya juga memiliki desain pos sendiri namun sedikit aneh karena kembali kepada keterbatasan saya dalam mengembangkan desain.Bentuk diambil dari helm proyek dan saya mengolah bentuknya kurang kreatif sehingga menjadi demikian :(
Namun saya sudah mencoba yang terbaik.

Sep-

Sabtu, 01 Agustus 2009

Pengalaman Awal

Pertemuan pertama di Stupa 1, saya dibagi kelompok untuk mengukur seluruh detail2 dari sebuah bilik kloset di kampus, dan mencatatnya. sungguh heran mengapa harus sebuah bilik kloset?? dengan bermodalkan penggaris 30 cm kami mulai mengukur semua bagian di dalam bilik tersebut, lalu kami diminta menggambar semua bagian dalam bilik tersebut beserta besarannya. Benar-benar sangat melelahkan.
Tugas-tugas stupa 1 pun berlanjut untuk di rumah, dimulai dari saya menggambar sebuah denah ruang tidur milik saya lalu dit
ambah perspektif ruang tamu, ruang makan, dan dapur. saya belum mengerti apapun bagaimana cara menggambar sebuah denah, saya hanya pernah melihat denah-denah di tabloid. Dan berikut adalah hasil menggambar denah yang bisa dibilang "asal-asalan".Coret-coretan,notasi asal. memang wajar saya belum mengenal apa-apa,begitu pula hasil gambar perspektif saya dan hasil render saya masih sangat acak-acakan dibanding teman-teman saya.Pada gambar perspektif ini pun saya tidak menggambarkan detail barang-barangnya, dan untuk pertama kalinya saya begadang untuk menyelesaikan tugas stupa ini dan tugas-tugas lainnya yang kebetulan dikumpulkan pada hari yang sama.
Suhu malam yang dingin, waktu yang sempit, pelupuk mata yang seakan ingin tertutup, membuat saya sedikit 'ogah-ogahan' untuk menyelesaikan tugas stupa ini. Waktu itu pun saya berfikir biasanya saya mengerjakan tugas-tugas SMA yang hanya menulis saja, dan tugas stupa tergolong menyenangkan karena tugasnya hanya menggambar, namun pikiran itu mulai menghilang seiring berjalannya waktu menjajaki dunia baru ini.

Sep-